Fauziah Siregar
33.13.1.117
UIN Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi
seorang muslim yang baik. Dengan berlandasankan Al-Quran dam As-Sunnah, Islam
mengarahkan dan membimbing manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan
membentuk kepribadian yang berakhlak karimah.
Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling
memberikan bimbingan sesuai dengan kapasitasnya. Dengan pendekatan Islami, maka
pelaksanaan konseling akan mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapat
mebimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untuk menuju kepribadian
yang berkhlak karimah yang telah terkristalisasi oleh nilai-nilai ajaran Islam.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana pengertian, tujuan, dan fungsi
bimbingan menurut islam ?
2.
Bagaimana landasan bimbingan dan konseling
islam?
C. Tujuan
masalah
1. Mengetahui
pengertian, tujuan, dan fungsi bimbingan dan konseling menurtu islam.
2. Mengetahui
landasan bimbingan dan konseling islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
KONSEP
DASAR BIMBINGAN KONSELING ISLAM
1.
Pengertian,
Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Menurut Islam
A. Pengertian
Bimbingan Menurut Islam
1). Pengertian
Bimbingan Menurut Islam
Secara
etimologis kata bimbingan merupakan terjemah dari bahasa Inggris “guidance”,
Kata “guidance” adalah kata dalam bentuk masdar (kata benda) yang
berasal dari kata kerja “ to guide” artinya menunjukan kata,
membimbing, atau menuntun orang lain ke jalan yang benar.[1]
Jadi, kata “guidance” berarti pemberian petunjuk; pemberian bimbingan
atau tuntunan kepada orang lain yang membutuhkan.
Secara singkat bimbingan menurut islam
dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,
sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat”. Dengan demikian
bimbingan dalam islam merupakan proses pemberian bantuan sebagaimana kegiatan
bimbingan lainnya, tetapi dalam seluruh seginya berlandaskan ajaran Islam,
yakni Alquran dan sunnah Rasul.
Dapat juga disimpulkan bahwa bimbingan
dalam islam merupakan proses pemberian bantuan, artinya bimbingan tidak
menentukan atau mengharuskan , melainkan sekedar membantu individu. Individu
dibantu , dibimbing, dibimbing, agar mampu hidup selaras dengan keetentuan dan
petunjuk allah, maksudnya sebagai berikut :
a.
Hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrat yang
ditentukan Allah (sesuai dengan sunnahnya ) sesuai dengan hakikatnya sebagai
makhluk allah.
b.
Hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang telah
ditentukan Allah melalui RasulNya (ajaran Islam).
c.
Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah berarti menyadari
eksitensi diri sebagai makhlu Allah yang diciptakan Allah untuk mengabdi
kepadaNya (mengabdi seluas-luasnya)
d.
dengan menyadari eksistensinya sebagai makhluk allah yang demikian itu,
berarti yang bersangkutan dalam hidupnya akan berperilaku yang tidak keluar
dari ketentuan dan petunjuk Allah, dengan hidup serupa itu, maka akan tercapai
kehidupan yang bahagia didunia dan akhirat.
2).
Tujuan Bimbingan Menurut Islam
Secara singkat tujuan bimbingan
konseling Islami dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Tujuan
Umum
Membantu individu meewujudkan dirinya
menjadi manusia seutuhnya agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan
diakhirat.
b. Tujuan Khusus
1.
Membantu individu agar tidak menghadapai masalah
2. Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya
3. Membantu indvidu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
2. Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya
3. Membantu indvidu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
3).
Fungsi Bimbingan Menurut Islam
Fungsi dan kegiatan Bimbingan dan Konseling
Islami:
Dengan memperhatikan tujuan umum dan
khusus bimingan dan konseling islami tersebut diatas , dapatlah dirumuskan
fungsi dari bimbingan dan konseling Islami sebagai berikut:
a. Fungsi preventif yaitu ; membantu
individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah dalam dirinya.
b. Fungsi kuratif atau korektif;
membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya.
c. Fungsi persuasive ; membantu individu
menjaga agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan
kebaikan itu bertahan lama.
d. Fungsi developmental atau
pengembangan ; membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan
kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjaga lebih baik, sehingga tidak
memungkinkan menjadi penyebab munculnya masalah baginya.
Untuk mencapai tujuan itu sejalan dengan
fungsi bimbingan dan konseling Islami tersebut melakukan kegiatan yang dalam
garis besarnya sebagai berikut :
a.
Membantu individu mengetahiu, mengenal danmemahami keadaan dirinya sesuai
dengan hakikatnya atau memahami kembali keadaan dirinya , sebab dalam keadaan
tertetentu seorang ndividu tidak mengenali dirinya.
b.
Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya, segi-segi baik
baik buruknya , kekuatan serta kelemahannyasebagai sesuatu yang telah
ditakdirkannya tetapi juga menyadari manusia wajib untuk berusaha atau ikhtiar.
c.
Membantu individu memahami keadaan (situasi dan kondisi) yang dihadapi saat
ini, karena kerap kali masalah yang dihadapi individutidak dipahami si individu
sendiri.
d.
Membantu individu menemukan alternative pemecahan masalah.
B. Pengertian Konseling Menurut Islam
1). Pengertian
Konnseling Menurut Islam
Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan
bimbingan konseling dengan tujuan agar klien mampu memperoleh pemahaman yang
lebih baik terhadap dirinya, pemecahan masalah yang dialaminya serta mampu mengarahkan
dirinya untuk mampu mengembangkan potensi ke arah perkembangan yang lebih
optimal sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan
sosial.
Konseling menurut Islam merupakan bantuan yang
diberikan kepada orang yang mengalami kesulitan dengan tujuan agar orang yang
dibantu mampu mengatasi masalahnya sendiri. Pengertian konseling Islam ini
senada dengan konsep utama pendekatan konseling client centered yang menaruh
kepercayaan bahwa klien memiliki kesanggupan untuk memecahkan masalahnya
sendiri.
Konseling Islam juga dapat diartikan sebagai usaha pemberian bantuan kepada
seseorang atau kelompok yang mengalami kesulitan dan masalah, baik lahiriah
maupun bathiniah yang menyangkut kehidupannya, terutama dalam kehidupan
keberagamaan di masa kini dan masa yang akan datang, agar menjadi manusia
mandiri dan dewasa dalam hidup, dalam bidang bimbingan akidah, ibadah, akhlak,
dan muamalah melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan
nilai-nilai iman dan ketaqwaan Islam.[2]
2). Tujuan Konnseling Menurut Islam
A. Badawi merumuskan tujuan konseling islam dalam
empat poin, diantaranya :
a.
Agar manusia
dapat berkembang secara serasi dan optimal unsur raga dan rohani serta jiwanya,
berdasrkan ajaran islam.
b.
Agar unsur
rohani serta jiwa pada individu itu berkembang secara serasi dan optimal.
c.
Agar
berkembang secara serasi dan optimal unsur kedudukan individual dan sosial
berdasarkan atas ajaran islam.
d.
Agar
berkembang secara serasi dan optimal unsur manusia sebagai makhluk yang
sekarang hidup didunia dan kelak akan hidup di akhirat, berdasarkan atas ajaran
islam.[3]
Sedangkan Zulkifli Akbar
mengemukakan bahwa konseling islam bertujuan membantu individu untuk memecahkan
masalah kehidupan yang dihadapinya atas petunjuk ajaran islam agar ia dapat
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dari pemaparan para ahli diatas dapat dilihat
dengan jelas bahwa tujuan konseling islami telah menekankan sisi kehidupan
ukhrawi disamping sisi kehidupan duniawi dan telah pula memiliki jangkauan yang
jauh.
Konseling islami ini ditujukan
untuk membantu manusia sedapat-dapatnya agar terhindar dari masalah. Andaipun
ia harus menghadapi masalah, di harapkan ia dapat menerima keadaan dirinya
sebagaimana adanya, sebagai ketetapan dan anugerah Allah. Sesuai dengan dimensi
spiritual konseling islami, klien dibantu untuk bersikap tawakkal kepada Allah
dengan meyerahkan seluruh permsalahnnya kepada Allah , mohon petunjuk,
pertolongan dan ridha-Nya. Klien tersebut harus dapat menjadikan Allah sebagai
konselor yang maha agung , sumber memperoleh keberanian dan ketakutan untuk
penyelesaian segala macam masalah dan sumber ketenangan hati.
Konseling islami bertujuan untuk
menanamkan kebesaran hati dalam diri klien agar ia benar-benar menyadari bahwa
ia telah memiliki kemampuan memecahkan dan menyelesaikan masalah. Ia harus
merasakan bahwa kemampuan itu adalah miliknya pribadi dan menjadi bagian yang
tidak bisa terpisahkan dari dirinya. Konseling islami ingin mengantarkan klien
untuk mampu membina kesehatan mentalnya, agar ia dapat hidup harmonis dalam
jalinan hubungan vertikal dengan Allah dan jalinan hubungan horizontal dengan
sesama manusia.
Dengan demikian tujuan konseling
islam secara umum adalah membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia
seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, dan secara
khusus adalah membantu individu agar tidak menghadapi masalah, membantu
individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya.
C. Bimbingan dan Konseling Islam
Dari penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwasannya Bimbingan
dan Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terarah, kontinu dan
sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau
pitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara
menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits
Rasulullah ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras sesuai dengan
tuntunan Al-Qur’an dan Hadits. Apabila internalisasi nilai-nilai dalam
Al-Qur’an dan Hadits telah tercapai, dan fitrah agama itu telah berkembang
secara optimal, maka individu tersebut dapat menciptakan hubungan yang baik
dengan Allah, dengan manusia dan alam semesta sebagai manifestasi dari
perananya sebagai Khalifah di muka bumi yang sekaligus juga berfungsi untuk
mengabdi kepada Allah.[4]
Dengan demikian bimbingan di bidang Agama Islam merupakan kegiatan dari
dakwah islam. Karena dakwah yang terarah ialah memberikan bimbingan kepada umat
islam untuk betul-betul mencapai dan melaksanakan keseimbangan hidup fid
dunya wal akhirah.[5]
Dapat pula kita ketahui bahwasannya tujuan Bimbingan dan Konseling menurut
islam antara lainn untuk:
1). Tujuan jangka panjang
Agar fitrah yang dikaruniakan Allah kapada indivdu bisa berkembang dan
berfungsi baik, sehingga menjadi pribadi kaffah, dan secara bertahap mampu
mengaktualisasikan apa yang diimaninya itu dalam kehidupan sehari – hari, yang
tampil dalam bentuk kepatuhan terhadap hokum-hukum Allah dalam melaksanakan
tugas kekhalifahan di bumi, dan ketaatan dalam beribadah dengan mematuhi segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
2). Tujuan jangka pendek
2). Tujuan jangka pendek
Terbinanya
iman (fitrah) individu hingga membuahkan amal saleh yang dilandasi dengan
keyakinan yang benar bahwa:
a.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang harus selalu
tunduk dan patuh pada segala aturan-Nya.
b. Selalu ada
kebaikan (hikmah) di balik ketentuan (taqdir) Allah yang berlaku atas dirinya
c. Manusia
adalah hamba Allah, yang harus ber-ibadah kepada-Nya sepanjang hayat.
d. Ada fitrah
(iman) yang dikaruniakan Allah kepada setiap manusia, jika fitrah iman dikembangkan
dengan baik, akan menjadi pendorong, pengendali, dan sekaligus pemberi arah
bagi fitrah jasmani, rohani, dan nafs akan membuahkan amal saleh yang menjamin
kehidupannya selamat di dunia dan akhirat.
e.
Esensi iman bukan sekedar ucapan dengan mulut, tetapi
lebih dari itu adalah membenarkan dengan hati, dan mewujudkan dalam amal
perbuatan.
f.
Hanya dengan melaksanakan syari’t agama secara benar,
potensi yang dikaruniakan Allah kepadanya bisa berkembang optimal dan selamat
dalam kehidupan di dunia dan akhirat
Sedangkan dari penjelasan mengenai bimbingan dan konseling menurut islam di
atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi Bimbingan dan Konnseling Islam adalah
untuk:
a. Fungsi preventif, tindakan pencegahan dan
pemeliharaan dimaksudkan agar perkembangan iman, islam,dan khsan yang telah
dicapai individu tidak kembali ke posisi sebelumnya
b. Fungsi kuratif, tindakan penyembuhan
dimaksudkan untuk menghilangkan pengaruh negatif yang dapt merusak keimanan,
keislaman, dan ikhsan yang ada pada individu
c.
Fungsi preservative, tindakan pengembangan dimaksudkan agar iman, islam, dan
iksan yan ada pada individu bisa semakin subur mendekati sempurna dan sekaligus
terhindar dari kerusakan.
d. Fungsi developmental.
2. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam
Proses pendidikan dan pengajaran agama dalam bahasa
psikologi dikatakan sebagai ‘Bimbingan’. Para Nabi diutus untuk membimbing dan
mengarahkan manusia kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figure
konselor yang sangat mumpu dalam memecahkan permasalahan (problem solving) yang
berkaitan dengan jiwa manusia, agar manusia keluar dari tipu daya setan.
Dari perspektif
bimbingan, islam memberikan pandangannya di dalam al-qur’an surah
al-Baqarah ayat 2 yang menjelaskan mengenai dasar manusia untuk memberi
petunjuk atau bimbinngan kepada orang lain:
Artinya: “Kitab al-Qur’ann ini tidak ada keraguan di
dalamnya, petunuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Q.S al-Baqarah:2)
Sedangkan dari perspektif konseling, islam memberikan
pandangannya di dalam surah al-Ashr ayat 1-3 yang bermuara pada manusia itu
harus saling memberikan nasehat (konseling) satu sama lainnya:
Artinya: Demi masa. Sungguh mereka dalam
kerugian, kecuali mereka yang beriman dan melakukan amal kebaikan saling
menasehati supaya mengikuti kesabaran dan saling menasehati supaya mengamalkan
kesabaran. (Al – Ashr [103] 1-3)
Ayat ini menunjukan agar manusia selalu mendidik diri
sendiri maupun orang lain, dengan kata lain membimbing ke arah mana seseorang itu
akan menjadi baik atau buruk.
Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul merupakan landasan utama bagi bimbingan dan konseling Islami, yang
juga dalam pengembangannya dibutuhkan landasan yang bersifat filsafat dan
keilmuan. Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya dapat dikatakan sebagai landasan ideal
dan konseptual bimbingan dan konseling Islami.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling Islam adalah proses pemberian
bantuan terarah, kontinu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat
mengembangkan potensi atau pitrah beragama yang dimilikinya secara optimal
dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an
dan hadits Rasulullah ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras sesuai
dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits. Dari perspektif bimbingan, islam memberikan pandangannya di
dalam al-qur’an surah al-Baqarah ayat 2 yang menjelaskan mengenai dasar manusia
untuk memberi petunjuk atau bimbinngan kepada orang lain:
Artinya: “Kitab al-Qur’ann ini tidak ada keraguan di
dalamnya, petunuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Q.S al-Baqarah:2)
Sedangkan dari perspektif konseling, islam memberikan
pandangannya di dalam surah al-Ashr ayat 1-3 yang bermuara pada manusia itu
harus saling memberikan nasehat (konseling) satu sama lainnya:
Artinya: Demi masa. Sungguh mereka dalam
kerugian, kecuali mereka yang beriman dan melakukan amal kebaikan saling
menasehati supaya mengikuti kesabaran dan saling menasehati supaya mengamalkan
kesabaran. (Al – Ashr [103] 1-3)
Ayat ini menunjukan agar manusia selalu mendidik diri
sendiri maupun orang lain, dengan kata lain membimbing ke arah mana seseorang itu
akan menjadi baik atau buruk.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, 1979, Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan
Penyuluhan Agama, Jakarta: Bulan Bintang)
Saiful
Akhiyar Lubis, 2007, Konseling Islami, Yogyakarta : Elsaq Press
Hallen, 2005, Bimbingan Konseling, Jakarta :
Quantum Teaching
Masdar Helmy, 1973, Dakwah Dalam Alam Pembangunan
Semarang: Toha Putra
http://ades-ilmupsikologi.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-konseling-islam.html
diakses pada 04-10-2015 pukul 11:08
[1] Arifin, 1979, Pokok Pikiran
Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang), hlm. 18
[3] Saiful
Akhiyar Lubis, Konseling Islami, (Elsaq Press, Yogyakarta : 2007), h.
111
[4]
Hallen, 2005, Bimbingan Konseling,
(Jakarta: Quantum Teaching), hlm. 16-17
[5]
Masdar Helmy, 1973, Dakwah Dalam
Alam Pembangunan,(Semarang: Toha Putra), hlm. 18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar